Close

Mengenal Kue Tradisional Tapanuli Warisan Rasa

Mengenal Kue Tradisional Tapanuli Warisan Rasa
  • PublishedDesember 17, 2025

conitphutthoi.com – Mengenal Kue Tradisional Tapanuli, Warisan Rasa dari Tanah Batak

Kue tradisional Tapanuli bukan sekadar kudapan, melainkan bagian dari identitas budaya masyarakat Batak.

Setiap kue lahir dari kearifan lokal bahan sederhana seperti beras, kelapa,dan gula aren
serta sering hadir dalam momen adat, perayaan,keseharian.

https://assets.cookin.id/crop/0x0%3A0x0/750x500/photo/2018/11/16/923780471.jpg?utm_source=chatgpt.comhttps://media.indozone.id/crop/400x0/smart/photo/indizone/2020/05/14/jzsQY5a/t_5ebd0a5d0667b.jpg?utm_source=chatgpt.comResep Itak Gurgur dan Tips Membuatnya | IDN Times Sumut
Ragam Kue Tradisional Tapanuli yang Ikonik

1. Ombus-Ombus
Di bungkus daun pisang dan berisi gula aren, ombus-ombus identik dengan sajian hangat
yang di hembus sebelum di santap.

2. Lapet
Sekilas mirip lemper, lapet terbuat dari beras ketan dengan isian kelapa parut dan gula merah.
Bentuk segitiganya khas, sering hadir saat acara adat.

3. Itak Gurgur
Campuran tepung beras dan kelapa parut yang di sangrai, di sajikan sederhana namun kaya makna
kebersamaan.

4. Sasagun
Tepung beras yang di gongseng bersama kelapa dan gula, menghasilkan aroma sangrai yang kuat. Sasagun
praktis dan tahan lama, cocok sebagai bekal.

5. Cimpa (Mandailing/Karo)
Kue berbahan tepung beras dan gula aren dengan beragam varian isi. Cimpa kerap di sajikan
pada perayaan tertentu, melambangkan syukur.

6. Kue Talas Tapanuli
Memanfaatkan talas lokal yang di olah menjadi kue kukus atau panggang dengan cita rasa gurih-manis.

7. Kue Pinyaram (Bolu Pinyaram)
Kue goreng berbentuk bundar dengan tekstur empuk dan rasa manis khas gula aren,
populer di berbagai daerah Sumatra Utara.

8. Kue Getas Batak
Ketan goreng renyah yang di lapisi gula, memberikan sensasi manis-gurih dan tekstur kontras.

Makna Budaya di Balik Rasa
Lebih dari sekadar makanan, kue-kue ini merepresentasikan nilai kebersamaan, penghormatan pada alam,
dan filosofi hidup masyarakat Batak. Proses pembuatannya sering dilakukan bersama, mempererat ikatan
keluarga dan komunitas.

Menjaga Warisan, Menyapa Generasi Baru
Kini, banyak kue tradisional Tapanuli dikemas ulang secara modern tanpa menghilangkan cita rasa aslinya.
Upaya ini penting agar generasi muda tetap mengenal dan mencintai warisan kuliner daerah.

Tagged :  Rumah adat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *